pagi ini terasa aneh... jendela fajarku tak mau tertutup... ulu
hatiku seperti bergejolak... yah.. sungguh menyiksa... jendela fajar
ini.. tatapannya kosong,, tak berarti sama sekali... dia mengeluarkan
airnya ketika dia tak kuat menahan deritanya sendiri... dia berharap
bisa buta... agar dia tak melihat pembunuh yang menyakiti dan membuatnya
menderita di setiap detak jantungnya,,
sekuatnya hati
dilandai badai persoalan... sekuatnya jiwa diremukkan keangkuhan...
pasti dia akan mati.. batang hidup terasa goyah... kertakan gigi
merongrong kian kemari... ada apa ini? apakah aku bisa bertahan? aku
berharap bisa... namun aku tak mengapa... hati ini.. selalu tak kuat...
kerapuhannya membuat jendela fajar terus basah... sekali... dua kali...
hingga ketiga kali... jendela fajar menseka air kesedihannya... namun
sebanyak apapun dia menyekanya... dia tau.. bahwa dia masih amat
sedih...
senyum dan tawa yang jadi kegemilangan mentari
kini kian pudar... seperti mentari yang meninggalkan singgasananya...
aku berharap.. dan selalu berharap bisa bertahan... tapi aku tak
mengerti kenapa aku serapuh ini... aku tak bisa lagi menjadi yang dulu..
entahlah... aku tak mengerti... dan tetap tidak mengerti...
sekian
lama... yah mungkin 18 tahun... aku berusaha menyuntai senyum kecil
menjadi senyum yang gemilang... bermimpi membuat 1001 senyuman namun
mengorbankan 2001 senyuman kecil miliknya... dia mengerti arti
kebahagian.. dia tak ingin ada kesedihan.. namun dunia selalu
menggoreskan bara api di senyumnya.. membuat dia merongrong kepanasan...
membuat dia menangis kepedihan... pernah dia bertanya... lukakah ini?
beratkah semua ini? ataukah dosa yang kulakukan ini?... tapi sebanyak
apapun pertanyaan itu... dia tetapp tak mendapat jawaban.. dan di
kebingungannya,,, dia menunggu,. menunggu,,, dan masih menunggu...
datangnya senyuman abadi yang menghilangkan segala kesesakan yang
menghimpit dirinya.. dan jika senyuman itu datang... dia berjanji kalau
dia akan mempertahankan senyuman itu... hingga nanti... kelak di suatu
saat tidak ada lagi yang dapat membuat jendela fajar mengeluarkan air
kesedihan.. yah... inginnya satu... tetap... dan tetap menjaga segalanya
dengan sisa senyuman yang telah tergores bara api panas yang menyiksa.